VIRAL, SULSEL — Tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) menyebut hasil riset yang dirilis oleh lembaga survei Indikator untuk Pilgub Sulsel 2024 layak dipercaya.
Hal itu diungkapkan Jubir Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) meresponds tanggapan tim pasangan nomor urut 01, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto – Azhar Arsyad (DIA) yang menyebut hasil riset tersebut hanya sebuah framing.
MRR menegaskan, Indikator merupakan lembaga survei nasional yang telah diakui kredibilitasnya. Tidak jauh berbeda dengan lembaga-lembaga lain seperti Script Survei Indonesia (SSI), LSI, Polmark dan sebagainya.
“Jadi jangan hanya karena Andalan Hati diunggulkan, tim DiA lalu menuding lembaga survei tersebut melakukan framing. Padahal kan itu lembaga survei nasional, yang kredibilitasnya sudah diakui,” ujar MRR, Sabtu (12/10/2024).
MRR membeberkan, dalam laporan hasil riset Indikator yang dilakukan pada 26 September hingga 3 Oktober 2024, pasangan Andalan Hati jauh melejit dengan capaian elektabilitas 63,1 persen. Sedangkan DIA jauh tertinggal dengan prolehan hanya 17, 9 persen.
Hasil riset elektabilitas yang dilaporkan Indikator ini, kata dia, tidak jauh berbeda dari sejumlah lembaga survei lainnya yang sebelumnya juga merilis hasil riset untuk Pilgub Sulsel 2024.
Misalnya ada SSI yang menempatkan Andalan Hati meraih elektabilitas 65,24 persen, sedangkan paslon DIA 18,66 persen. Kemudian oleh IPI dimana Andalan Hati 63,4 persen, sementara DIA hanya berkutat di angka 22 persen.
“Ini semua adalah hasil riset dari lembaga survei yang ada namanya, dapat dipertanggung jawabkan. Berbeda dengan yang disampaikan tim DIA yang sepertinya hanya klaim saja karena tidak menerima kenyataan elektabilitas mereka sangat rendah,” ucapnya.
MRR pun menantang untuk tim DIA agar terbuka dan jujur terhadap hasil survei yang disampaikan, dimana mereka menyebut Andalan Hati unggul hanya selisih sekitar 6 persen dari DIA, atau dengan presentase elektabilitas 41 persen banding 35 persen.
“Mereka tim DIA kan hanya klaim, sekedar menyebut angka. Kalau mereka berani, beberkan nama lembaga surveinya apa, apakah bisa dipertanggung jawabkan seperti lembaga survei kredibel sekelas Indikator milik Prof. Burhanuddin Muhtadi,” pungkasnya.(*)