VIRAL, PANGKEP — Sosok Muhammad Saleh Pattola bukanlah figur yang asing bagi masyarakat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Tegas, jujur, juga cerdas, sudah menjadi ciri khasnya dalam mengemban seabrek amanah yang dipercayakan kepadanya.
Pria kelahiran 28 Juli 1974 hadir sebagai harapan baru bagi masyarakat Pangkep dan Kepulauan untuk memajukan Pangkep, baik dari sektor sumber daya alam, sumber daya manusia hingga memaksimalkan infrastruktur yang lainnya.
Harapan masyarakat agar Pangkep bisa berdaya saing juga selaras dengan cita-cita ambisius dari sosok Saleh Pattola. Pria yang pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Sekjen Kemendagri periode 2018-2020, ingin membawa kabupaten yang mempunyai ciri khas geografis unik di Sulawesi Selatan ini, sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) serta poros maritim yang berdaya saing di kancah nasional.
Kesungguhan jebolan Akademi TNI Angkatan Laut Korps Marinir 1994-1997 untuk membangun kampung halamannya yaitu Pangkep dibuktikannya dengan ikut berjuang pada kontestasi pemilihan bupati (Pilbub) Pangkep di 27 November mendatang.
Bagi pengurus aktif di Koperasi Anugerah Bumi Hijau atau Koprabuh ini, konsep membangun perdesaan secara khususnya, dan Pangkep pada umumnya, tidak bisa dipisahkan dari budaya-budaya, seperti dari Kerajaan Siang.
Bagi bakal calon bupati Pangkep yang mengusung tagline ‘Sapa Pangkep’ ini, pendekatan budaya dengan menghidupkan kembali tradisi dan budaya peninggalan leluhur di masa kejayaan Kerajaan Siang tentu bisa menjadi perekat dan pengikat hubungan emosional masyarakat agar membentuk rasa solidaritas dan kebersamaan sebagai sebuah spirit atau identitas dari masyarakat Pangkep dalam keikutsertaannya dalam pembangunan daerah.
“Kejayaan juga pernah dirasakan di Pangkajene dan Kepulauan, saat itu Kerajaan Siang masih berpengaruh sehingga ramai didatangi para pelaut maupun pedagang dari seluruh penjuru dunia. Itu bisa dibuktikan dengan keberadaan Pangkep hingga sekarang ini, dimana wilayah administrasi Kabupaten Pangkep membentang hingga jajaran pulau-pulau kecil dengan berbatasan langsung beberapa provinsi atau pulau besar di Nusantara,” sebutnya.
Lebih jauh lagi dia melihat, posisi strategis Pangkep berada di jalur pelayaran internasional, terutama Selat Makassar, memberikan peluang besar untuk menjadi penyangga ibu kota negara. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan pusat, Pangkep dapat menjadi lokomotif dalam pengembangan maritim nasional.
“Dengan visi misi yang jelas dan strategi yang terencana dengan baik, Pangkep memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat kemaritiman terkemuka di Indonesia. Dengan demikian, harapan untuk mengulang kejayaan masa lalu sebagai pusat perdagangan dapat menjadi kenyataan, memberikan manfaat yang besar bagi kemakmuran negeri dan masyarakat Pangkep secara keseluruhan,” imbuhnya.
Adapun langkah-langkah konkret yang telah dirancang seperti membangun dan mengembangkan transportasi laut, infrastruktur seperti pelabuhan dermaga beserta fasilitas pendukungnya, serta industri maritim yang tangguh. Hal ini dinilai sangat krusial untuk meningkatkan potensi maritim daerah.
“Pendekatan ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas dengan jalur perdagangan dunia, tetapi juga akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan kemandirian masyarakat di kepulauan,” imbuhnya.
Dia melihat, potensi sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Pangkep, baik di wilayah daratan maupun kepulauan memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan sektor ekonomi yang beragam. Dari tambang batu kapur, batu bara, marmer, hingga semen di wilayah daratan, hingga potensi perikanan yang luar biasa di wilayah kepulauan, Pangkep memiliki berbagai peluang yang dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, untuk sektor pertanian dan perkebunan, perhatian khusus diperlukan karena mayoritas masyarakat bergantung pada sektor ini. Kurangnya sarana dan prasarana, seperti irigasi yang memadai, seringkali menyebabkan gagal panen dan minimnya hasil pertanian.
“Oleh karena itu, strategi pembangunan pertanian dan perkebunan harus ditekankan pada komoditas prioritas yang dapat memberikan manfaat cepat dan luas bagi peningkatan kesejahteraan rakyat,” katanya.
Tidak sampai di situ saja, pembangunan sumber daya manusia juga menjadi kunci di dalam menyongsong masa depan maritim yang lebih baik. Melalui pemberdayaan ekonomi lokal, terutama di wilayah kepulauan, akan tercipta pondasi yang kuat untuk memperkuat kemampuan ekonomi dan kemandirian masyarakat.
“Potensi sumber daya manusia di Kabupaten Pangkep menunjukkan dinamika yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menandakan potensi tenaga kerja yang besar, dengan mayoritas penduduk tinggal di perdesaan, lalu kelompok penduduk anak dan pemuda mendominasi, diikuti oleh kelompok dewasa dan lanjut usia. Adapun proporsi usia produktif mencapai 60 persen dari total penduduk yang jelas menunjukkan potensi besar dalam hal tenaga kerja produktif,” tuturnya. (**)