Andalan Hati Dapat Dukungan, Fatmawati Rusdi Terima Gelar Kehormatan Banne Rara di Toraja Utara

VIRAL, TORAJA UTARA – Calon wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 2, Fatmawati Rusdi, kini resmi bergabung dalam garis keluarga besar Toraja Utara (Torut) dengan menyandang gelar kehormatan Banne Rara.

Banne Rara adalah gelar bangsawan dari keluarga Tongkonan Siguntu. Gelar ini bukan sekadar simbol, Fatmawati kini disambut sebagai bagian dari sejarah para pemimpin besar yang muncul dari keluarga Tongkonan.

Bacaan Lainnya

Penyematan gelar dilakukan langsung tokoh masyarakat setempat, Peter Patoarung, di Kelurahan Nonongan Utara, Kecamatan Sopai, Jumat (15/11/2024).

Peter menyampaikan pesan penting bahwa Tongkonan Siguntu hanya memberikan gelar kehormatan kepada tokoh yang dipandang akan memimpin dan membawa pengaruh. Seperti Presiden Prabowo Subianto yang juga diberi gelar Tongkonan dengan nama kehormatan Taruk Langi.

Semangat kepemimpinan itu, kata Peter, kini juga diharapkan akan ditunjukkan Fatmawati yang berduet dengan Andi Sudirman Sulaiman di pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel 2024.

“Saya sekarang mau titip pesan kepada seluruh keluarga, Fatmawati Rusdi sekarang sudah menjadi keluarga kita. Banne Rara, ini tokoh perempuan luar biasa dari keturunan kita. Kita doakan dan berjuang untuk menangkan keluarga kita di pemilihan gubernur Sulsel,” kata Peter.

Peter mengungkapkan, selain Fatmawati Rusdi, Andi Sudirman termasuk keluarga Tongkonan Tirorano.

“Pak Andi itu keturunan dari Songgi Patalo dari Lemo. Silsilahnya dari sana. Jadi, semua kita di sini sudah komitmen (mendukung). Kapan lagi kita dukung kalau bukan sekarang keluarga kita,” jelas Peter.

Sejak tiba, Fatmawati disambut meriah dengan tarian. Dia menari bersama tokoh-tokoh masyarakat, perempuan, dan pemuda setempat. Istri Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mapasessu, ini akrab dan berbaur, terutama para perempuan atau emak-emak yang mengaguminya.

BACA JUGA:  Semut Hitam dan Tomas Kawal Appi Kembalikan Formulir di DPC Partai Hanura

“Beliau termasuk idola saya, perempuan hebat dan berpengaruh,” ungkap Cicilia Andi Lolo, salah seorang warga.

“Warga Toraja akan mendukung sepenuhnya. Semoga Tuhan mudahkan langkah Bu Fatmawati untuk Sulawesi Selatan,” harapnya.

* Disambut Penuh Kehangantan

Guyuran hujan tak menghalangi ribuan warga Toraja Utara yang begitu antusias menghadiri kampanye Andalan Hati yang berlangsung di Kelurahan Nonongan Utara, Kecamatan Sopai, Jumat (15/11/2024).

Tokoh masyarakat, pemuka agama, perempuan, dan pemuda dari tongkonan Siguntu, Tirorano, hingga Solo turut hadir memberikan dukungan.

Pendeta Luther Tarub, tokoh agama di Toraja Utara, menyebut hujan yang turun sebagai “hujan berkat” yang melambangkan harapan masyarakat terhadap pemimpin yang tulus dan peduli. “Ini hujan berkat yang hadir bersama calon pemimpin kita,” katanya.

Victor Karemba, salah satu warga Toraja Utara, mengapresiasi kontribusi nyata pasangan Andalan Hati di daerahnya. Dia menyebut kiprah Andi Sudirman selama menjabat Gubernur Sulsel pada 2021-2023 yang membawa banyak perubahan positif, termasuk pembangunan akses jalan strategis dan subsidi bandara. Sama halnya dengan Fatmawati selama duduk di DPR RI.

“Jadi, kalau kita tentu sudah memilih pasangan yang tinggal melanjutkan bukan yang baru menjanji,” ujarnya menekankan tentang pentingnya keberlanjutan program.

Ratte Salurante, mantan legislator DPRD Torut tiga periode, dengan tegas membantah isu hoaks yang menyebut Andi Sudirman tidak peduli terhadap Toraja. Dia menekankan Andi Sudirman termasuk di antaranya gubernur yang sangat perhatian dengan Torut.

“Akhir-akhir banyak hoaks beredar. Saya bilang suara hoaks itu suara hantu. Siapa bilang Andi Sudirman tidak peduli Toraja? Dia menghibahkan dana Pemprov (Sulsel) untuk bangun akses jalan di Ollon dan subsidi bandara. Apakah orang seperti ini disebut tidak peduli? Tentu itu hoaks,” tegasnya.

Dia juga menambahkan bahwa Andi Sudirman memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Toraja. Andi Sudirman pernah tinggal di Makale dan memiliki keluarga yang berasal dari tongkonan setempat. “Jadi, itu (Andi Sudirman) keluarga kita,” paparnya

BACA JUGA:  Puang Sangalla Dan Raja Gowa Ingatkan Jangan Bawa Nama To Manurung Dalam Politik

Andalan Hati Tinggalkan Jejak Positif

Anggota DPRD Torur dari Fraksi Golkar, Randan P Sametoding, turut memuji kontribusi pasangan ini dalam memajukan sektor pariwisata Toraja. Dia mencontohkan bagaimana Bandara Buntu Kuni yang sempat terhenti kembali beroperasi berkat perhatian dan subsidi dari pemerintah provinsi di era kepemimpinan Andi Sudirman.

“Kalau yang lain masih berjanji, Andalan Hati sudah memberikan kerja nyata untuk kita,” bebernya.

* Mayorita Legislator Toraja Utara Mantap Menangkan Andalan Hati

Koalisi partai pengusung Andalan Hati di Kabupaten Toraja Utara (Torut) semakin solid. Mereka semua mantap untuk memenangkan Andalan Hati di Pilgub Sulsel 2024.

Sebanyak 25 dari 30 anggota DPRD Toraja Utara yang berasal dari koalisi partai pengusung, yakni NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, Hanura, PKS, PSI, Gelora, dan Perindo, merapatkan basis pemenangan. Hal ini dipastikan akan menjadi kekuatan besar dalam memenangkan duet yang mengusung slogan Sulsel Maju dan Berkarakter pada 27 November mendatang.

Dari 25 legislator tersebut, Golkar mengisi 7 kursi, Gerindra 6 kursi, Demokrat 5 kursi, NasDem 2 kursi, PSI 2 kursi, Perindo 2 kursi, dan PAN 1 kursi.

Konsolidasi dukungan ini ditegaskan dalam pertemuan antara Fatmawati dengan para legislator di Hotel Misliana, Tana Toraja, Jumat (15/11/2024).

Ketua Fraksi Persatuan Nasional DPRD Toraja Utara, Palino Popang, menyebut kehadiran Fatmawati menjadi bukti perhatian pasangan Andalan Hati terhadap masyarakat Toraja Utara.

“Pak Andi Sudirman sudah menaruh fondasi pembangunan di Toraja Utara. Tentu kita dukung penuh oleh koalisi partai pengusung dan pendukung yang ada di DPRD Torut. Ini menepis bahwa Andi Sudirman itu tidak perhatian kepada masyarakat kita,” ucapnya.

Palino menambahkan kinerja Andi Sudirman selama menjabat sebagai gubernur periode 2021–2023 telah menunjukkan hasil nyata, termasuk pemerataan pembangunan di Toraja Utara. “Sedangkan lawan itu hanya datang menebar hoaks di sini,” ketusnya.

Wakil Sekretaris DPD PSI Toraja Utara, Persi Bubun Pasalli, juga membantah isu intoleransi yang kerap diarahkan kepada Andi Sudirman. Menurutnya, bantuan nyata dari Andi Sudirman kepada masyarakat Toraja, termasuk hibah untuk Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan sejumlah gereja, membuktikan perhatian terhadap keberagaman.

BACA JUGA:  Mayoritas Anggota DPRD dan Warga Pangkep Dukung Andalan Hati

“Dan juga membantu sejumlah gereja di sini. Jadi, isu intoleransi yang digemborkan lawan itu tidak benar. Jadi, mari seluruh masyarakat Toraja Utara kita dukung orang-orang baik ini membawa Sulsel lebih maju dan berkarakter,” terangnya.

Dia menambahkan bahwa kehadiran Fatmawati membawa pengaruh besar bagi keterwakilan perempuan. “Beliau perempuan hebat. Sudah teruji dan berpengalaman baik di legislatif dan eksekutif. Tentunya semakin solid dalam pembangunan Sulsel,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris DPC Demokrat Toraja Utara, Albert Toding, memastikan seluruh kekuatan partai akan dikerahkan untuk memenangkan Andalan Hati. “Mau bagaimana pun caranya (Andalan Hati harus menang). Apalagi kita punya lima kursi yang merata di semua dapil,” serunya.

* Isu Intoleransi Tidak Benar

Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) menegaskan kembali bahwa baik Andi Sudirman Sulaiman maupun Fatmawati Rusdi adalah sosok yang sangat toleran. Mereka sangat menghargai adat istiadat yang ada di Toraja.

Hal itu, ditegaskan MRR, terbukti dengan serangkaian kampanye yang dilakukan Andalan Hati di Toraja selalu mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat di sana.

“Isu intoleransi hanya mainan politik lawan karema akan susah untuk menggaet basis Andalan Hati yang begitu kuat di Toraja. Salah satu buktinya, ribuan masyarakat sangat antusias menyambut kampanye yang dihadiri Fatmawati Rusdi di Toraja Utara kemarin,” tegasnya.

MRR pun mengimbau agar dalam politik, isu SARA bagaimanapun harus dihindari, sebab dapat memecah belah masyarakat Sulsel yang pada prinsipnya adalah satu kesatuan.

“Kita punya adat istiadat dari beragam suku di Sulsel, termasuk agama. Tetapi kita tetap satu. Jadi sebaiknya jangan ada pihak yang coba merusak itu hanya karena memaksakan kehendak politiknya,” tukas MRR.(*)

Pos terkait