Dalam Debat, Program Penanaman Mangrove Andalan Malah Diklaim Danny Pomanto

VIRAL, MAKASSAR — Masyarakat pengelola Ekowisata Mangrove Lantebung, di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, angkat bicara terkait klaim Calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan “Danny Pomanto” yang menyebut telah membuat hutan mangrove di daerah tersebut.

Mereka angkat bicara bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini sama sekali tidak pernah ada bantuan ataupun penanaman yang dilakukan Pemkot Makassar di sana. Justru masyarakat, LSM, komunitas peduli lingkungan, serta Pemprov Sulsel di era Andi Sudirman Sulaiman (Andalan) yang banyak membantu.

Bacaan Lainnya

“Tidak ada itu (Danny membuat hutan mangrove). Anunya (orangnya) lagi itu Pak Danny berapa kali datang disini tapi tidak ada bantuannya,” ujar Saraba, inisiator sekaligus pegiat konservasi mangrove di Lantebung, Rabu (30/10/2024).

Saraba menegaskan, hutan mangrove di Lantebung yang terletak di pesisir Utara Kota Makassar itu, dibuat secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Sementara bantuan selama ini diperoleh dari berbagai pihak yang mendukung tujuan pembuatannya, yaitu sebagai salah satu pusat belajar tentang mangrove.

BACA JUGA:  Klarifikasi Muhammadiyah Makassar Terkait Berita yang Menyebut Dukungan Terhadap Bakal Calon Gubernur Tertentu

Meski begitu, Saraba tak menampik bahwa sebenarnya di awal Ekowisata Mangrove Lantebung dibuat, tetap ada kontribusi Pemkot Makassar, dan cukup membantu. Namun, itu hanya ketika Rahman Bando menjadi Kepala Dinas Perikanan Kota Makassar.

“Karena Rahman Bando dulu betul-betul, ada kesannya pada saat itu, karena dari 2014 sampai 2015 itu betul-betul. Setelahnya, tidak ada,” ujar Saraba.

Lanjut dia, baru dalam beberapa tahun terakhir bantuan dari pemerintah kembali aktif yaitu sejak 2019, dimana Pemprov Sulsel sangat masif melakukan kegiatan penanaman mangrove di sana.

“Sudah dua tahun terus itu (Pemprov) melakukan penanaman. Dan itu sangat membantu masyarakat pengelola untuk tetap menjaga ekosistem wisata hutan mangrove disini,” terangnya.

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, sejak 2021 kepemimpinan Andi Sudirman, tidak kurang dari 3 juta pohon mangrove telah ditanam di beberapa titik pesisir di Sulsel sebagai upaya perlindungan kawasan pesisir.

BACA JUGA:  Demi Kesejahteraan Pekerja, Andalan Hati Jamin Keberlansungan Usaha Industri

Salah satunya di kawasan Ekowisata Mangrove Lantebung yang diklaim dibuat Danny. Dari data yang ada, sudah ada sekitar 165.000 batang pohon telah ditanam di sana.

Juru Bicara Andalan Hati, Irwan ST mengatakan, salah satu concern Andi Sudirman Sulaiman saat menjabat gubernur adalah revitalisasi lingkungan hidup sebagai upaya mitigasi bencana.

“Bukan hanya mangrove di kawasan pesisir, Pemprov Sulsel di era Andi Sudirman Sulaiman juga telah menanam jutaan pohon di kawasan perhutanan dan pegunungan untuk mengembalikan kualitas hutan dan tanah sehingga tidak mudah mengalami longsor,” ucapnya.

“Semua upaya tersebut telah membuahkan hasil dengan semakin meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) setiap tahun dan penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara konsisten,” tegas dia.

Demikian juga dikatakan Muhammad Ramli Rahim (MRR). Ia menegaskan penanaman mangrove merupakan salah satu bentuk dari program prioritas Andi Sudirman Sulaiman ketika menjabat gubernur, yaitu pembangunan Sulsel yang berkelanjutan.

“Penanaman mangrove jadi salah satu komitmen beliau untuk upaya mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. Dan itu akan terus dilanjutkan jika terpilih kembali menjadi gubernur Sulsel,” tegas MRR yang juga merupakan Juru Bicara Andalan Hati.

BACA JUGA:  Sekjend Dipecat Gegera Danny Pomanto, ReSoPA Buka Peluang Dukung Andalan Hati

Diketahui, klaim Danny Pomanto telah membuat hutan mangrove di Lantebung disampaikan dalam Debat Pertama Pilgub Sulsel yang berlangsung pada Senin (28/10/2024) kemarin.

Danny menyampaikan klaimnya itu menjawab pertanyaan panelis tentang bagaimana strategi paslon membuat upaya kongkrit yang akan dilakukan untuk memastikan adanya pemenuhan ekonomi perempuan di tengah perubahan iklim yang tidak menguntungkan.

Menurut Danny, dia punya program yang disebut dekarbonisasi dan oksigenisasi sebagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim.

“Kami punya program dekarbonisasi dan oksigenisasi. Banyak yang tidak tahu bahwa pohon-pohon kita, kita punya tiga keistimewaan di dunia yang diberikan Allah kepada kita,” ucapnya.

“Pertama pohon, pohon itu punya kemampuan dekarbonisasi, tapi tidak oksigenisasi. Koral, kemampuannya oksigenisasi, tidak dekarbonisasi, rendah dekarbonisasi. Tapi mangrove bapak/ibu sekalian punya kemampuan dekarbonisasi yang tinggi dan oksigenisasi yang tinggi. Makassar telah melakukan itu, kami membuat hutan mangrove di Lantebung,” bebernya.(*)

Pos terkait