Ranu Harapan Islamic School, Sekolah Berbasis Digital Pertama di Makassar

VIRAL, MAKASSAR – Ranu Harapan Islamic School didirikan oleh Muhammad Ramli Rahim, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia yang selama 11 tahun sangat aktif mengkritisi dunia pendidikan nasional dan membantu guru dengan melatih 2,5 juta guru dalam 5 tahun.

Ide dan gagasan kritis itulah yang membuat dirinya mendirikan sekolah untuk anak sulungnya yang seolah menjadi “kelinci percobaan”

Bacaan Lainnya

Ranu Harapan Islamic School ingin menuntaskan Tahfidzul Qur’an minimal 5 Juz, memahami konsep dasar matematika, fasih bercakap bahasa Inggris dan bahasa Arab

BACA JUGA:  Hadirkan Ditlantas Polda Sulsel, SD Islam Athirah 2 Gelar Police Goes to School

Tujuh tahun sudah berlalu dan alumni pertama RHIS yang ketika pertama didirikan di jenjang SMP kini sudah kuliah. Enam orang siswa awal 3 diantaranya kini sudah kuliah di fakultas kedokteran, psikologi dan teknik sipil Universitas Hasanuddin mereka adalah Siti Fayyaza, Azisah Darwis dan Fadlan Asri, bahkan Siti Fayyaza bukan hanya lulus di FK Unhas tapi juga dinyatakan lulus di fakultas teknik Universitas Indonesia. Satu orang kuliah di Akademi Pariwisata dan dua lainnya masih melanjutkan di tahun keempat SMKN terbaik di Sulsel. Sebuah capaian yang luar biasa dari sebuah “kelinci percobaan”

Kini Ranu Harapan Islamic School sudah menempati gedung mewah 4 lantai dengan ruang kelas full AC yang nyaman dengan jumlah siswa dibatasi 10 orang per kelas untuk SD dan 20 orang per kelas untuk SMP dan SMA

BACA JUGA:  Pelajar SMP Ranu Harapan Islami School, Muhammad Iqas Alfurqan Target Meraih Medali Emas di PORKOT 2023

SMP dan SMA Ranu Harapan Islamic School adalah sekolah berbasis digital pertama di Makassar.

Siswa belajar menggunakan tablet Samsung sehingga proses belajar menjadi lebih cepat dan terarah dengan baik. Siswa pun jauh lebih mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Sementara SD Ranu Harapan Islamic School tetap dipertahankan dengan sistem lama untuk menjaga kesehatan mata siswa dan mencegah ketergantungan kepada gawai (HP).

Pos terkait