VIRAL, BEKASI — Relawan yang tergabung dalam Rojo Banies di Bekasi menggelar deklarasi Gerakan Nasional Saksi AMIN Tak Mau Dibayar atau dikenal dengan singkatan GERNAS SATAMAR, Selasa (7/11).
Deklarasi ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan oleh simpul-simpul relawan yang berafiliasi dengan Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) hampir di seluruh Indonesia. Mereka berkomitmen untuk mengawal suara pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Para relawan sepakat, nantinya mereka akan terlibat menjadi saksi AMIN di setiap TPS yang ada di Bekasi. Hal ini merupakan wujud nyata dari dukungan relawan yang menginginkan pasangan dengan semangat perubahan itu memimpin Indonesia pada periode 2024-2029 mendatang.
“Alhamdulillah kami sudah menggelar deklarasi yang berarti kami semua yang tergabung dalam relawan Rajo Banies berkomitmen mengawal suaran pasangan AMIN di setiap TPS yang ada di Bekasi dan kami berkomitmen tak mau dibayar,” ujar Zuhdi Saragih, selaku Ketua Umum Rajo Banies.
Lebih lanjut dirinya berharap, pasca deklarasi para relawan bisa segera punya petunjuk teknis untuk melakukan proses pengawalan suara AMIN di TPS. Pasalnya, ada kekhawatiran akan bertentangan dengan aturan dari penyelenggara.
“Tinggal selanjutnya kami yang bernaung di KoReAn itu menunggu petunjuk teknis. Bagaimana nanti relawan bisa mengawal suara AMIN tanpa berbenturan dengan aturan yang ada,” jelasnya.
Di sisi lain, relawan sendiri telah memikirkan bagaimana nantinya relawan akan melakukan pengawalan agar bisa lebih efektif. Salah satunya menyediakan dapur umum bagi para relawan.
“Bagaimanapun kami ini komitmen menjadi saksi AMIN yang tak mau dibayar, jadi harus ada solusi lain agar kerja-kerja relawan bisa tetap efektif. Misalnya dengan menjamin kebutuhan makanan dan minum para relawan,” jelasnya.
Wakil Ketua Umum KoReAn, Wisran Wahab yang ikut hadir mendampingi deklarasi yang dilakukan relawan Rajo Banies mengapresiasi semangat dan masukan dari para relawan. Ia sepakat dengan ide untuk menghadirkan dapur umum bagi para relawan.
“Ini adalah ide bagus karena pada prinsipnya relawan yang berpartisipasi dengan gerakan ini tidak ada yang dibayar. Nah, solusinya tadi itu adalah mengadakan dapur umum,” bebernya.
Dijelaskan Wisran, dapur umum ini pun nantinya akan didanai dengan iuran yang diambil dari para relawan, bukan mengandalkan pemodal ataupun langsung dari pasangan AMIN.
“Bila memungkinkan untuk dilaksanakan, ini adalah ide yang sangat baik untuk diterapkan secara nasional oleh relawan yang ada di KoReAn. Agar kerja-kerja di TPS nanti bisa jauh lebih efektif untuk menjaga suara AMIN,” tandasnya.(*)